Minggu, 15 Maret 2015

Toyota Agya G Automatic 2015

Minggu 15 Maret 2015

Akhirnya Saya bisa memesan Toyota Agya G Automatic 2015 di Toyota Auto2000 Cikupa. Dengan menjual Daihatsu TS Automatic 2012. Berawal bertemu dengan Toyota sales - PakAgung Sudrajat di Giant Citra Raya. Saya awalnya mengeluh pingin sekali punya apapun dari merek Toyota. Karena selalu gak kesampaian. Sesuai dengan budget yang tersedia (dengan menjual Terios), Saya berpikir untuk memilih new Avanza G automatic atau Agya G Automatic. Setahu Saya, Tipe G adalah tipe yang medium dan cukup tanpa harus modifikasi lagi.
Pelajaran dari Daihatsu Terios tipe TS, kami cukup lelah dengan pemasangan dop (penutup) roda karena harus siap2 kabel tie untuk mengikat tutup roda. Bila ban kurang angin, terpaksa kami lepas dulu dan pasang lagi.


Pak Agung mengirim sms untuk minta ijin datang ke rumah untuk melihat kondisi dari Terios kami. Saya ijinkan dan menunggu kedatangan beliau.
Akhirnya dia sempatkan datang ke rumah untuk melihat Terios pada Sabtu, 14 Maret. Waktu memang ada event menarik di McDonald Citra Raya. Sayangnya undangan diserahkan terlambat. Kami gak bisa datang ke lokasi.


Buat teman-teman yang pingin mengganti mobil lama dengan Toyota bisa mencari event Toyota yang ada biar mendapatkan discount dan hadiah.



Entah kenapa, kemudian dia ajak orang Mobil88 ke rumah lagi untuk menaksir Terios kami. Mobil Terios kami pun ditaksir dan setuju dengan harga 115 juta plus tambahan 2 juta (karena ada event Toyota). Akhirnya kami setuju saja... Maklum kami sering kurang pas dengan tawaran dari pembeli Terios sebelumnya yang cuma ditawar kisaran 105 juta hingga 110 juta saja. Maklum mereka kebanyakan adalah makelar mobil.




Kami cuma berharap melepas dengan harga 120 juta acuan kami adalah menurut majalah Otomotif edisi 27 November untuk tipe TS automatic tahun 2011  saja masih laku dengan harga 131-136 juta.
Dan kami agak khawatir bila jual sendiri (lewat olx atau mobil123). Misalnya beberapa alasan mereka adalah merk Daihatsu lah..., tipe TS lah..., itu produk tanggung lah..., Automatic lah..., dan banyak alasan lain...

Catatan:
Menurut Mobil 88 mobil kami dikatakan normal dengan jangkauan jarak 15 ribu pertahun.
Nilai plus - Mobil selalu service di Daihatsu service resmi.
Buku service dan manual ada.
Kunci serep masih ada.

Dibuatlah surat pemesanan - SPK. Dengan tanggungan BPKB Terios... Harga Toyota Agya G AT adalah 125 juta-an dengan diskon 3.5 juta saja. Jadi dengan jual Terios kami 117 juta ditambah discount 3,5 juta saya harus tambah uang 5 juta lagi. Deal!!!

Kami dijanjikan mendapatkan sarung jok dan karpet dasar mobil. Sayang sekali untuk pembelian cash... Kami tidak mendapatkan sensor parkir dan anti karat. Menurut Pak Agung, Dia akan berikan untuk pembelian dengan cara nyicil/kredit.
Untuk sensor parkir dan anti karat kami harus bayar lagi 1,25 juta.
Ohya, hampir lupa hal ini belum termasuk asuransi, ya... Nanti Saya bahas sendiri...

Kami memutuskan untuk memilih warna merah walau sebenarnya pingin warna grey. Saya kapok dengan warna hitam karena perawatannya SUSAH...

Awalnya kami merasa cemas karena BPKP kami serahkan begitu saja ke Mobil 88. Saat itu kami hanya menerima SPK sementara dari pihak Auto2000 saja. Maklum banyak kejadian penipuan akhir2 ini... Tapi Saya tetap yakin terhadap nama baik Mobil88 dan Toyota Auto2000 dealer.
Tepat pada hari Selasa, 17 Maret 2015, Kami undang Pak Agung datang ke rumah untuk segera mengambil Terios kami.
Akhirnya Pak Agung datang dengan Pak Subkhan, Mobil 88 Bintaro representatif. Beliau menyiapkan serah terima mobil.

Selamat tinggal Daihatsu Terios... Terima kasih telah menjadi bagian transportasi keluarga kami selama 2,5 tahun...





Sabtu, 08 November 2014

OSRAM DULUXSTAR COMPACT - 5W

Sabtu, 08 November 2014

Hari ini Saya membeli lampu hemat energy merk Osram. Rencana untuk menggantikan lampu di ruang anak. Mengapa Osram? Tadinya terlintas kalau ada pabrik Osram di kawasan Tangerang dan pingin tahu sampai berapa tahan lampu ini (Ingin mencoba lampu selain merk Philips).
Saya beli di toko Tata Bangunan Citra Raya. Harganya IDR 25,000 - Tidak murah bila dibandingkan dengan merk lain.

Kalau lihat dari kemasannya memang kurang menarik. Tetapi banyak informasi tertulis. Dengan lampu 5W ini setara dengan 25W pijar. Tetapi bisa menghemat sekitar 80% energi.

Apa maksudnya? Tertulis 1 Tahun Garansi untuk non komersial use.  Saya juga masih belum mengerti juga mengenai 8000 h = 4 year. Dan tertulis, "Lampu Hemat Energi menghemat energi hingga 80% - SNI 04-6504-2001. Tidak sesuai dengan rumah lampu berikut ini. Penggantian lampu rusak hanya untuk penggunaan non komersial. 8000 jam (5,5 jam/hari)". Membingungkan Saya...
Padahal, Saya tinggal di kawasan Tangerang. Rata-rata lampu mulai menyala dari jam 4 sore hingga jam 5 pagi terhitung berkisar 13 jam/perhari.

Agak kecewa lagi ternyata lampu ini bukan buatan Indonesia, lho... Masih diimport dari China... Saatnya mencoba produk ini... Semoga tahan lama...

Minggu, 16 Oktober 2011

Shuttle Bus Bandara

Minggu ini Saya ingin berbagi pengalaman mengenai naik shuttle bus bandara Soetta (Soekarno Hatta). Berawal cerita dari perintah kerja selama 3 hari ke Pekanbaru. Saya memutuskan untuk menggunakan mobil pribadi perjalanan dari rumah menuju ke airport. Dengan harapan untuk menghemat biaya dan waktu.

Catatan:
1. Biaya taksi dari rumah ke airport adalah 120 ribu rupiah (kalau jalanan lancar) ini belum termasuk ongkos panggil tidak resmi 25 ribu dari pull Lippo Karawaci.
2. Disaat pulang, sering terjadi antrian/daftar tunggu taksi yang panjang di kedatangan. Yang terkadang harus menunggu 30 menit hingga 1 jam. Maklum Saya takut menggunakan taksi yang kurang ternama. Untuk itu, Saya selalu pilih Blue Bird dan Gamya. Bila kedua taksi tidak tersedia Saya baru memilih Silver Bird (premium). Untuk dari bandara ke rumah, ongkosnya sangat bervariasi dari 180 ribu hingga 400 ribu.

Seperti biasa 'start' dari rumah pukul 6, Saya mengantar anak pertama ke sekolah terlebih dahulu kemudian berangkat ke menuju ke airport. Kemudian Saya berencana mengambil jalur tol Puri Kembangan. Saya melaju santai saja maksimal kecepatan seperti biasa hanya 80 km/jam.

Catatan:
Sangat riskan bila mengambil jalur pintu belakang bandara untuk pagi karena kondisi macet sekali.

Ohya, jadwal penerbangan Saya menggunakan GA172 berangkat pukul 10:50. Jadi Saya harus tiba dibandara pukul 9. Sesampai masuk sekitar pukul 8 di pelataran parkir terminal 2 terutama parkir inap ternyata terpampang papan pengumuman kalau parkir dinyatakan penuh. Wah... Jadi mulai terasa panik. Menurut petugas jaga parkir yang menghampiri Saya dia bilang ada renovasi di lahan parkir inap ini. Mereka berencana untuk melakukan penambahan aspal di parkiran. Syukurlah kalau ada rencana renovasi ... Memang selama ini terasa lahan parkir ini terlihat kurang rapi terkadang was2 juga sih kalau melihat kondisinya. Sayangnya petugas itu menunjuk agar mobil Saya di parkir dilain tempat dekat kantor, katanya. Setelah menuju lokasi depan kantor ternyata tidak dilengkapi pagar pembatas sama sekali. Perasaan Saya makin PANIK.
Kenapa informasi ini tidak tersedia, ya? Saya tidak bisa membayangkan apabila tadi Saya berangkat agak siang. 
Mohon agar bisa diinformasikan kondisi parkir inap di radio, online atau koran.

Akhirnya Saya memutuskan untuk membatalkan Saja. Langkah pertama langsung ku telpon istri ku... Biar mendinginkan situasi. Kemudian baru terpikir untuk mencoba parkir di terminal 1. Waktu sudah menunjukkan pukul 8:30. Setelah sampai di terminal 1 kondisi tidak semakin baik ternyata karena parkir inap penuh juga. Untungnya Saya memilih di terminal 1C lokasi Sriwijaya air. Masih tersedia untuk 1 mobil Saja. Alhamdulillah ....
Saya kemudian bergegas menuju ke pinggir terminal menanyakan ke security bandara dimana lokasi shuttle bus ternyata tak jauh. Jadwal shuttle bus ini setiap 15 hingga 30 menit. Saat menaiki dari terminal 1 kondisi penuh diisi oleh petugas/karyawan yang bekerja di bandara.
Disini Saya ingin menyarankan agar Shuttle Bus mengutamakan penumpang pesawat yang memang menuju ke airport berikutnya. Disaat itu, Saya kasihan melihat Ibu2 yang harus rela berdiri ditangga dengan membawa tas berat sekali. Apalagi Ibu ini adalah salah satu TKI (pahlawan devisa) kita yang akan menuju ke arab saudi.
Syukurlah sesampai di terminal dua masih pukul 9:20 menit. Apalagi jadwal pesawat GA172 ditunda 20 menit tanpa alasan yang jelas.

Sepulang dari Pekanbaru, Saya harus menuju ke area keberangkatan untuk menunggu halte shuttle bus ini. Pesan dari petugas security, agar bersabar karena bersamaan waktu sholat Magrib. Setelah menunggu selama 30 menit, Shuttle Bus akhirnya datang juga. Kondisi didalam masih lapang sekali. Kemudian datang bule2 entah dari mana... Ada sepasang suami istri berlogat orang Perancis. Ada juga dua cewek bule dengan logat Jerman. Yah terpaksa kasih tempat duduk ke dua cewek bule ini dari pada dia duduk di tepian pagar batas tempat penyimpanan tas.
Catatan Mata:
Ada petugas porter pembawa tas cewek bule ini yang setelah menaikkan tas besar mereka. Dengan santai berkata, rupiah ... rupiah ... Kok gitu sih. Apalagi Si Cewek bule ini, menyodorkan uang 50 ribu begitu saja... Tanpa tarif yang jelas. Oh betapa miskinnya sikap orang Indonesia...
Akhirnya Bus menuju ke terminal 3 terlebih dahulu kemudian terminal 1. Sungguh pengalaman yang unik minggu ini.

Senin, 10 Oktober 2011

Mau Sekolah/Kuliah ke Universitas di Jepang

Hari Minggu, 9 Oktober 2011 Saya berikut keluarga berkunjung (jalan-jalan) ke JHCC Senayan. Di bagian lantai bawah diselenggarakan pameran mengenai Informasi Sekolah/Universitas di Jepang.

Berkisar antara pukul 10 kami tiba di lokasi. Seperti biasa, Saya parkir kendaraan agak jauh dari lokasi dikarenakan takut dengan juru parkir liar (preman). Ramai sekali suasana saat itu... akan tetapi tidak se ramai kalau ada pameran komputer, telekomunikasi atau otomotif. Ternyata keramaian bukan menuju ke pameran ini melainkan disaat yang bersamaan ada acara wisuda dari sebuah Institut Ekonomi di Jakarta.

Setelah menuruni tangga sebelum masuk ke ruang pameran, kami diharuskan mengisi buku tamu. Saya, istri dan anak Saya tertua yang mengisi lampiran tersebut. Kemudian diserahkan satu plastik putih besar yang berisikan angket dan brosur. Memasuki ruang pameran ternyata Saya menjadi bingung, "Apa yang sebenarnya Saya cari?" Sekolah atau program beasiswa.
Yang awalnya, Saya sangat bersemangat untuk menghadiri pameran ini. Alhasil, Hanya tumbuh perasaan minder walaupun disesi acara seminar singkat dari EJU dari UI pun makin tambah gak berminat. Alasan yang pasti masalah usia, modal, dan kecerdasan menurun. Tetapi Saya masih mencatat, kunci untuk sekolah di Jepang ya... harus bisa bahasa Jepang.
Malah terpikir kalau enak juga bisa berbicara bahasa Jepang. Sepertinya harus mengambil kursus dulu. Memang saat ini, bisa bahasa Inggris itu sudah biasa kalau bisa bahasa asing lainnya merupakan nilai tambah.

Selepas seminar anak ku minta beli contoh2 soal ujian masuk EJU. Ternyata mereka siapkan dalam bentuk CD dengan biaya Rp 10,000. Sebelum pulang kami sempatkan untuk mengisi angket mengenai pendapat kami selama pameran ini. Namanya baru pertama kali, jadi kutulis hanya "Bingung". Sebagai imbalan pengumpul angket, mereka berikan bros cantik dengan tulisan STUDY in JAPAN.

Sabtu, 20 Maret 2010

Mencoba mobil KIA Picanto 2008

Saya agak bingung memulai cerita ini... Berawal dari seringnya melakukan penggantian sparepart, biaya service yang mahal dan mahalnya pajak tahunan. Saya memutuskan untuk mengganti mobil Toyota Soluna 2001 matic. Sedikit kenangan mengenai Soluna ini adalah mobil yang irit bahan bakarnya saja.
Toyota Soluna 2001, kami dapatkan dari mobil88 dengan bantuan OTO kredit. Berikut catatan kerusakan yang Saya alami selama 2 tahun pemakaian:
1. Speedometer goyang2 - ganti kabel speedometer original.
2. Seringnya ganti lampu kecil depan - ganti dengan philips bisa bertahan lama.
3. Speaker belakang rusak - ganti dengan merk blaupunk.
4. Ganti Ban Depan - pakai tipe Gajah Tunggal lebih awet dan tahan lama.
5. Olie mesin - ternyata paling bagus pakai Castrol Magnetec 10/40. Catatan: kami ganti setiap km 6000 berikut filter olie.
6. Kipas pendingin radiator AC macet - karena minim budget kami ganti spare di bengkel biasa. Hasil kurang memuaskan karena konektor kabel jadi longgar.
7. Bearing roda belakang - Ganti dengan original.
8. Ganti timing belt - karena sudah mencapai km 100,000 km.
9. Mengganti seal matic dan powersteering. Mobil kami harus menginap di bengkel Auto2000 selama 3 hari.
10. Perbaikan AC pendingin.
11. Mengganti kampas rem - pilihlah bengkel Auto2000 resmi yang terpercaya agar tidak melakukan setting berulang-ulang.
12. Mengganti filter bensin.
13. Penutup karet as roda depan - karena minim budget kami ganti di bengkel biasa. Pekerjaannya kurang memuaskan karena terbatasnya peralatan mereka.
14. Karena kejatuhan batu dari rumah tetangga. Perbaikan atap dan pintu kanan belakang dibantu asuransi ABDA.
15. Ini berkaitan hal diatas, karena ter-gesa2 karet penutup atap terkelupas. Ganti baru original dengan bengkel Auto2000 body repair.
16. Kawat pengait matic pecah. Mengganti dengan original.
17. Menurut bengkel shock breaker bagian belakang sudah lemah... Belum sempat diganti.
18. Flush olie matic... belum sempat dilakukan.

Jadi hampir setiap bulan kami harus ke bengkel untuk melakukan perbaikan.

Sebenarnya kami sangat ingin sekali memiliki Daihatsu Xenia Li Family dengan alasan/pertimbangan diatas. Mendengarkan cerita teman yang telah memakai Xenia mereka cukup puas baik dari segi service, sparepart, dan pajak. Coba anda bayangkan untuk Soluna 2001 - pajak tahunan Idr 1,6 juta sedang Xenia-2007 hanya 1,2 juta.

Saya sebenarnya sudah menanyakan ke pihak sales Daihatsu agar mau menerima Soluna Saya sebagai uang DP atau tukar tambah. Tetapi disayangkan mereka tidak bisa membantu, Saya diminta agar menjual mobil Soluna sendiri. Kecewa !!!

Suatu hari Saya dan Istri jalan2 ke Jakarta, entah kenapa, kami mampir ke mobil88-Jalan Panjang, Kebun Jeruk. Kami tertarik sekali dengan penampilan Picanto 2008 ini, spesifikasi warna biru metalik, matic, km 40,000, mesin 1200 cc, dan tangan pertama. (Soluna kami adalah tangan ke 3).

Bersambung...